Sabtu, 07 April 2018

Manajemen Layanan IT yang Berhasil Menurut ITIL

Apa itu Information Technology Infrastructure Library ( ITIL ) ?


ITIL atau (Information Technology Infrastructure Library) adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan serta operasi teknologi informasi (TI).
Nama ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topic pengelolaan TI. Nama ITIL dan TI Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.



Beberapa manfaat dari penerapan ITIL, antara lain :
  • Dapat meningkatkan kepuasaan pengguna dan pelanggan layanan
  • Ketersediaan layanan yang semakin meningkat 
  • Mengurangi biaya layanan 
  • Pengambilan keputusan yang lebih baik dan meminimalkan resiko layanan terhadap pelanggan dan pelaku bisnis.

Tujuan dari penerapan ITIL, antara lain :
  • Agar mampu membangun layanan yang lebih efektif dan efisien kepada pelanggan
  • Menciptakan manajemen layanan TI yang lebih optimal dan mampu meningkatkan kualitas layanan TI ke arah peningkatan layanan yang berkelanjutan

Menurut ITIL, layanan IT yang baik/berhasil harus melalui 5 tahapan yang terus bergulir dilakukan terus-menerus. 5 tahapan tersebut adalah sebagai berikut

1. Service Strategy (Strategi Layanan)

 

 Mengisyaratkan bahwa setiap organisasi semacam perusahaan harus memiliki sebuah Strategi Pelayanan yang menjadi panduan bagi setiap aktivitas “services” yang terjadi dalam perimeter organisasi. Secara prinsip, strategi ini berisi bagaimana cara dan mekanisme yang dianut serta perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan organisasi di dalam usahanya untuk memberikan layanan yang baik. Pada prinsipnya ada lima hal atau proses yang harus diperhatikan dan dikerjakan secara sungguh-sungguh oleh organisasi, dalam mengembangkan strategi layanan, masing-masing adalah sebagai berikut :

· Strategy Management for IT Services merupakan kegiatan mendifinisikan pendekatan yang disepakati oleh segenap pimpinan utama perusahaan dalam menyelenggarakan manajemen layanan teknologi informasi.
· Service Portofolio Management menggambarkan beraneka ragam jenis pelayanan teknologi informasi yang di kategorisasikan atau di klasifikasikan berdasarkan karakteristiknya (tasonomi portofolio).
· Financial Management for IT Services adalah suatu pertimbangan yang harus diputuskan terkait dengan komitmen alokasi dan ketersediaan dana untuk menjalankan keseluruhan proses yang telah didefinisikan olh perusahaan. · Demand Management merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menangkap, mendefinisikan, menganalisa, dan menentukan kebutuhan pengguna akan layanan teknologi informasi.
· Business Relationship Management diperlukan mengingat bahwa proses pelayanan teknologi informasi yang diberikan akan melibatkan cukup banyak mitra dan stakeholder.
· Demand Management merupakan aktifitas yang dapat mempengaruhi permintaan pengguna dan merupakan penyedia kapasitas untuk memenuhi permintaan user.



2. Service Design (Desain Layanan) 

 

Memperlihatkan bagaimana organisasi merancang ekosistem (infrastruktur dan superstruktur) teknologi informasi untuk memenuhi atau melayani para pemangku kepentingannya. Melalui desain ini, diharapkan tercipta suatu lingkungan kondusif bagi divisi teknologi informasi dalam memberikan layanan prima ke segenap individu, kelompok, dan unit/divisi pengguna pada organisasi. Pada prinsipnya ada delapan hal atau proses yang harus diperhatikan dan dikerjakan secara sungguh-sungguh oleh organisasi dalam merancang postur layanan teknologi informasinya, masing-masing adalah sebagai berikut:

· Design Coordination adalah proses koordinasi dan interaksi antara seluruh stakeholder yang bertugas melakukan rancangan terkait dengan ekosistem atau lingkungan layanan teknologi informasi.· Service Catalogue Management terdiri dari serangkaian proses yang berfungsi untuk mengelola daftar layanan teknologi informasi yang tersedia di dalam perusahaan.
· Service Level Management merupakan proses mendefinisikan, menyampaikan, memastikan, dan mengevaluasi target kualitas masing-masing layanan teknologi informasi yang ada di dalam perusahaan.
· Availability Management adalah proses pengelolaan internal untuk memastikan adanya ketersediaan layanan teknologi informasi pada saat diperlukan oleh stakeholder.
· Capacity Management berfungsi untuk memastikan bahwa rancangan layanan teknologi informasi yang dibangun telah memperhatikan kemungkinan perkembangan di kemudian hari.
· IT Service Continuity Management berguna untuk memastikan adanya layanan teknologi informasi yang kontinyu dan berkesinambungan, dalam arti kata mencegah terjadinya interupsi di tengah-tengah operasionalnya.
· Information Security Management adalah suatu rangkaian proses untuk mengelola dan menjaga aset perusahaan yang sangat penting, yaitu data dan informasi.
· Supplier Management dipandang sangatlah penting mengingat begitu banyaknya mitra pemasok data, proses, dan teknologi (hardware maupun software) yang membangun keseluruhan sistem teknologi informasi perusahaan.
· Risk Management Tujuan dari proses ini adalah melakukan identifikasi, menilai dan mengendalikan risiko. Hal ini mencakup analisa nilai aset bagi bisnis, mengidentifikasi ancaman terhadap aset, dan mengevaluasi seberapa rentan setiap aset dengan ancaman yang teridentifikasi.
· Service Catalogue Management Tujuan dari proses ini adalah mengelola katalog layanan TI yang berisi informasi akurat terkait semua operasional layanan seperti rincian dan status layanan TI.
· Compliance Management Tujuan dari proses ini adalah memastikan layanan TI, proses dan sistem yang berjalan seesuai dengan kebijakan organisasi dan persyaratan hukum yang berlaku.
·Architecture Management Tujuan dari proses ini adalah menentukan cetak biru (blue print) dari pengembangan layanan dimasa depan, dengan mempertimbangkan strategi layanan dan teknologi dimasa depan.



3. Service Transition (Transisi Layanan)

 

Menggambarkan bagaimana organisasi bertransformasi atau menjalankan perubahan menuju rancangan lingkungan pelayanan yang diinginkan. Tahapan transisi ini harus dikawal dengan sebaik-baiknya agar efektif dan tidak terjadi chaos. Pada prinsipnya ada tujuh hal atau proses yang harus diperhatikan dan dikerjakan secara sungguh-sungguh oleh organisasi dalam konteks menerapkan konsep rancangan layanan teknologi informasi ke dalam kegiatan operasional sehari-hari, masing-masing adalah sebagai berikut:

· Transition Planning and Support adalah langkah pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk mengelola transisi yang akan dilakukan, mulai dari kondisi terkini menuju pada rancangan yang telah didefinisikan dan ditetapkan.
· Change Management merupakan suatu proses yang berkaitan dalam mengelola perubahan. Transisi dari kondisi terkini menuju target yang dicanangkan harus dikelola dengan sebaik-baiknya.
· Service Asset and Configuration Management memberikan pengertian bahwa setiap model layanan membutuhkan sumber daya dan asset teknologi informasi yang berbeda-beda, sehingga harus ada manajemen konfigurasi yang tepat diterapkan.
· Release and Deployment Management merupakan inti dari pengelolaan yang ada yaitu proses peresmian atau peluncuran layanan teknologi informasi yang dibutuhkan.
· Service Validation and Testing adalah suatu rangkaian proses untuk memastikan atau memvalidasi mutu dari suatu layanan.
· Change Evaluation merupakan aktivitas mengevaluasi perubahan yang telah dilakukan, terutama dalam konteks efektivitas layanan teknologi informasi yang telah diimplementasikan perusahaan.
· Knowledge Management adalah suatu aktivitas merekam, menyimpan, dan mengelola pengetahuan kolektif yang dimiliki perusahaan untuk kebutuhan pembelajaran di kemudian hari.
· Application Development Tujuan dari proses ini adalah membuat aplikasi untuk layanan dan fungsionalitas sistem yang dibutuhkan oleh layanan TI.



4. Service Operation (Operasional Layanan)

 

Mendeskripsikan secara detail dan jelas mengenai inti dari rangkaian proses manajemen, yaitu pengelolaan pelayanan itu sendiri pada tahap operasionalnya. Di sinilah para pelanggan internal maupun eksternal (pemangku kepentingan) akan mendapatkan langsung manfaat dari keberadaan teknologi informasi dan komunikasi. Pada prinsipnya ada lima proses dan empat fungsi yang harus diperhatikan dan dikerjakan secara sungguh-sungguh oleh organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional layanan teknologi informasinya. Kelima proses yang dimaksud adalah sebagai berikut:

· Event Management menggambarkan satuan terkecil dari suatu layanan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi.
· Incident Management adalah proses yang berkaitan dengan tata cara penanganan insiden yang dapat terjadi di tengah-tengah operasional bisnis perusahaan.
· Request Fulfillment berhadapan langsung dengan aktivitas pemenuhan terhadap permintaan pengguna terhadap layanan teknologi informasi.
· Problem Management berkaitan langsung dengan kemampuan perusahaan dalam menangani berbagai isu atau problem lapangan yang terkait dengan layanan teknologi informasi.
· Access Management adalah proses untuk memastikan setiap individu, kelompok, dan unit perusahaan dapat mengakses data dan informasi secara aman serta sesuai dengan hak/wewenang aksesnya.
· TI Operations Control Tujuan dari proses ini adalah memantau dan mengontrol layanan TI beserta infrastrukturnya. Proses ini bertanggung jawab pada pengendalian tugas-tugas rutin dari pengelolaan layanan TI.
· Facilities Management Tujuan dari proses ini adalah mengelola lingkungan fisik dari infrasturkur TI yang berjalan.
· Application Management Tujuan dari proses ini adalah mengelola siklus hidup aplikasi layanan TI yang berjalan.
· Technical Management Tujuan dari proses ini adalah menyediakan ahli teknis untuk mendukung pengelolaan infrastruktur TI. 


5. Continual Service Improvement (Peningkatan Layanan Berkelanjutan)


Continual service improvement (CSI) merupakan bagian akhir dari siklus hidup layanan ITIL, pada bagian ini dilakukan evaluasi terhadap layanan TI yang telah berjalan. CSI bertujuan untuk mempersiapkan rencana peningkatan terhadap layanan TI, agar mampu berjalan berkelanjutan. Proses-proses yang dilakukan pada iterasi continual service improvement sebagai berikut:

· Review Layanan (Service Review) Tujuan dari proses ini adalah meninjau layanan TI dan infrastruktur secara teratur. Review berguna untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengidentifikasi cara ekonomis dalam menyediakan layanan TI.
· Evaluasi Proses (Process Evaluation) Tujuan dari proses ini adalah mengevaluasi proses secara teratur, melakukan identifikasi titik-titik improvement untuk meningkatkan kualitas layanan.
· Definisi Upaya CSI (Definition of CSI Initiatives) Tujuan dari proses ini adalah menentukan upaya spesifik yang berguna untuk meningkatkan proses dan layanan TI baik secara internal ataupun external.
· Memantau Upaya CSI (Monitoring of CSI initiatives) Tujuan dari proses ini adalah memeriksa / memastikan upaya yang dilakukan berjalan sesuai rencana, dan dilakukan tindakan korektif jika dianggap perlu.




Nama : Muhammad Fauzan Saputra
NIM : 160411100081
IT Governance A
Universitas Trunojoyo Madura